Bogor (25/8/2025) – Pendidikan anak bukan sekadar urusan akademik, tetapi juga pembentukan jiwa, akhlak, dan ketakwaan. Hal inilah yang menjadi fokus dalam Seminar Parenting bertema “Peran Penting Orang Tua Mendukung Remaja dan Internalisasi 29 Karakter Luhur” yang digelar oleh DPD LDII Kota Bogor melalui Bidang PPKK, pada Minggu (24/08) di Masjid Nurul Iman, Budi Agung, Bogor.
Acara diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh santri Nurul Iman, menciptakan suasana khidmat penuh makna. Seminar ini dihadiri para orang tua, khususnya yang memiliki anak usia SMP, SMA, dan SMK, dengan tujuan memperkuat peran keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak-anak.
Seminar menghadirkan pembicara utama Ir. H. Agus Kurniawan, seorang ayah dari 12 anak sekaligus praktisi parenting. Agus Kurniawan menekankan pentingnya peran ayah dan ibu bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pendidik, sahabat, dan teladan bagi anak-anaknya. “Ketika anak masih kecil, ayah harus hadir, bahkan dalam hal-hal sederhana seperti memandikan atau membersihkan anak. Itu akan menjadi kenangan yang melekat dan menumbuhkan kedekatan emosional,” ungkap Agus.

Dari 12 anaknya, 11 di antaranya kini telah menjadi mubaligh dan mubalighot. Menurutnya, kunci utama keberhasilan mendidik anak adalah kedekatan, doa, kesabaran, serta teladan nyata dari orang tua. Agus Kurniawan menegaskan bahwa kunci utama mendidik anak adalah keteladanan orang tua, niat ikhlas, komunikasi yang hangat, lingkungan yang baik, doa yang tiada putus, serta kesabaran dan konsistensi dalam proses panjang pendidikan. Dengan kombinasi itu, anak akan tumbuh menjadi generasi sholeh dan sholehah yang berakhlak mulia. “Komunikasi adalah kunci. Tanpa komunikasi, tidak ada hubungan. Tanpa hubungan, tidak ada pengaruh,” tegasnya.
Dalam sesi wawancara, Hj. Intan Probowati, S.S. dari Bidang PPKK LDII Kota Bogor menyampaikan, “Acara ini bertujuan agar kita memiliki generasi penerus yang berakhlak mulia, mandiri, serta mampu menjadi teladan di lingkungannya. Orang tua adalah pilar utama dalam pembentukan karakter anak. Maka penting ada sinergi dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.” Ia juga menekankan, agar orang tua bisa menjadi contoh terlebih dahulu dengan menerapkan 29 Karakter Luhur dalam keseharian, sehingga anak-anak dapat meniru secara nyata.
Seminar parenting ini bukan sekadar acara, melainkan gerakan kesadaran bersama bahwa setiap rumah adalah madrasah pertama, dan setiap orang tua adalah guru utama bagi anak-anaknya. Melalui internalisasi 29 Karakter Luhur, diharapkan lahir generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, tangguh, dan siap menjadi pemimpin masa depan.
Tim Redaksi: Ruli Jordan (Penulis dan Fotografer) / Gina Nur Rahma Gustiani (Editor)