Bogor, 15/03/2023. DPD LDII Kota Bogor melanjutkan rangkaian kegiatan audiensi dengan bersilaturahim ke Majelis Ulama Indonesia Kota Bogor (14/03/2023). Para pengurus DPD LDII Kota Bogor diterima oleh Ketua Umum MUI Kota Bogor, KH. Tb. Muhiddin, disertai Wakil Ketua-1 Urusan Dalam Negeri, KH. Tb. Asep Zulfikor, dan Wakil Ketua-2 Urusan Luar Negeri, KH. M. Alfan.
Pada kesempatan itu, Dr. Ir. H. Radjab Tampubolon selaku ketua DPD LDII Kota Bogor memperkenalkan rombongan yang hadir serta melaporkan bahwa pada bulan Desember 2022 DPD LDII Kota Bogor telah melangsungkan Musyawarah Daerah VIII di Balai Kota. Hasil Musyawarah Daerah tersebut telah dirangkum dalam sebuah buku, serta Susunan Pengurus DPD LDII Kota Bogor 2022- 2027 telah disahkan oleh DPW LDII Provinsi Jawa Barat.
Buku hasil Musda menjadi pedoman pelaksanaan program dan berdasarkan arahan dari DPP LDII, DPW LDII, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di Kota Bogor. Materi dari hasil Musda meliputi 8 bidang/kluster Pengabdian Organisasi secara nasional yang harus diintegrasikan dengan pembangunan dan situasi dan kondisi daerah setempat tidak terkecuali di Kota Bogor.
Program pertama adalah Kebangsaan, kedua adalah Keagamaan, ketiga adalah Ekonomi Syariah, keempat adalah Pendidikan, kelima adalah Kesehatan, keenam adalah Energi Baru dan Terbarukan, ketujuh Ketahanan Pangan dan Kelestarian Hidup, kedelapan adalah Teknologi Komunikasi dan Informasi.
Pada kesempatan audiensi/silaturrahim dengan MUI Kota Bogor ini laporan ketua DPD LDII Kota Bogor fokus pada tiga program. Program pertama tentang Kebangsaan, LDII meyakini bahwa kebangsaan merupakan suatu hal yang sangat fundamental dalam mewujudkan kehidupan keagamaan yang kondusif. Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) merupakan sesuatu yang sudah final bagi LDII dan itu harga mati. Seluruh orientasi program LDII adalah berorientasi pada kebangsaan, tidak lepas dari aturan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut telah banyak pengurus LDII yang aktif mengikuti kegiatan wawasan kebangsaan dan bela negara.
Program kedua yaitu Keagamaan. Keagamaan yang dipahami LDII adalah harus membangun toleransi yang kuat, bahwa ada perbedaan adalah hal yang wajar selama tidak ingkar dari Alquran dan Assunnah. Dalam pandangan kami menerapkan kerukunan adalah kewajiban, ditambah lagi dengan moderasi beragama. Seluruh kegiatan difokuskan kepada untuk menciptakan kerukunan, toleransi dan saling harga menghargai. Agama Islam adalah rahmatan lil ’alamin.
Program ketiga adalah pendidikan dan dakwah. LDII Kota Bogor mengadakan pengajian di tingkat PAC dan majlis taklim minimal seminggu tiga kali, sebagai upaya mengurangi buta huruf Alquran dan Alhadits, memiliki ilmu agama yang memadai sehingga diharapkan bisa menambah pemahaman masyarakat terhadap agamanya sendiri. Pondok pesantren Nurul Iman memiliki program pengkajian hadits besar, Kutubushittah yang sudah masuk ke Angkatan 16. Kecuali pendidikan agama LDII juga sangat mengutamakan pendidikan umum. Sehingga dikenal dengan tagline “Ulama yang Sarjana, dan Sarjana yang Ulama”, sehingga ujungnya adalah akhlaqul karimah. LDII bertujuan menciptakan sumberdaya manusia yang professional religius.
Dalam masalah Kesehatan, seperti penanganan covid, LDII segera menanggapi dengan membentuk satgas covid hingga ke level PAC pada Mei 2020. Pondok pesantren Nurul Iman adalah salah satu pesantren dari tiga di Jawa Barat yang menjadi pusat pencanangan vaksinasi 3 juta santri. Program vaksinasi warga dan santri LDII bekerjasama dengan Polri, TNI, BIN, Dinkes dalam kegiatan vaksinasi covid. Seluruh warga dianjurkan untuk membuat dan minum jamu empon-empon setiap hari sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh.
LDII ikut serta juga dalam kegiatan WCDI yang dilaksanakan di kali Ciliwung, dan melakukan Gerakan penanaman pohon konsumsi yang dipusatkan di Cimahpar dan Tanah Sareal dan juga dibagikan kepada masyarakat sekitar. Kegiatan dalam Energi terbarukan dalam PLTS dan PLTA sudah diterapkan di beberapa Pondok Pesantren. Investasinya mahal diawal tetapi setelah berjalan dapat menghemat biaya energi sampai 30-40%.
Ketua Umum MUI dalam sambutannya menyampaikan selamat atas pengukuhan Radjab Tampubolon sebagai Ketua DPD LDII Kota Bogor. Selanjutnya Wakil Ketua I MUI menyampaikan sambutannya yaitu menyambut baik dan gembira atas silaturahim dan laporan kegiatan dari DPD LDII Kota Bogor, karena sama-sama membina umat diharapkan kedepannya makin terbina dengan baik. semoga program-program LDII yang sangat bagus dan mulia dapat terwujud. Kemudian Wakil Ketua II MUI menambahkan bahwa niat baik yang dimulai dengan silaturahim akan berbuah baik. Perbedaan dalam beragama adalah wajar, selama kita bisa kompak dalam satu titik ya harus kompak. Bila ada hal yang tidak bisa maka harus dimaklumi bahwasanya tidak bisa dipaksakan. Kekompakan itu harus terbina mulai dari kaum tuanya hingga kaum muda, sehingga kesalahpahaman antar ummat tidak terjadi.
Silaturahim ditutup dengan beberapa tanggapan atas pertanyaan dari bagian KIM DPD tentang tanggapan MUI atas LDII bahwa inspirasi dan pandangan-pandangan yang disampaikan oleh LDII sangat bagus, dan mungkin MUI akan menjalankan ide dari 8 program dari LDII yang memang sangat dibutuhkan warga Bogor, dan KH.Tb Muhiddin menyampaikan kedepannya diharapkan MUI dan LDII bisa jalan bareng, seiring bersama untuk Kota Bogor menjadi Kota yang damai, rukun dan tentram.###