Friday, February 3, 2023
  • Home
  • Dakwah
    Esai: Sepi yang Menerangi

    Esai: Sepi yang Menerangi

    Esai: Menari

    Esai: Menari

    Esai: Berdamai

    Esai: Berdamai

    Esai: Pulang

    Esai: Pulang

    Esai: Mengalir

    Esai: Mengalir

  • Lintas Daerah
    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

    LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

    Ketum DPP LDII Buka Muswil Banten, Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21

    Ketum DPP LDII Buka Muswil Banten, Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21

    Lantik Sako SPN Jabar, Kak Atalia Ridwan Kamil Tekankan Pembinaan Karakter Anak Bangsa

    Lantik Sako SPN Jabar, Kak Atalia Ridwan Kamil Tekankan Pembinaan Karakter Anak Bangsa

    LDII Pasbar Bantu Korban Musibah Gempa Pasbar

    LDII Pasbar Bantu Korban Musibah Gempa Pasbar

    LDII Ketemu BNN Aceh Bicara Pencegahan, Pemberantasan Peredaran Narkoba

    LDII Ketemu BNN Aceh Bicara Pencegahan, Pemberantasan Peredaran Narkoba

    Tegaskan Kolaborasi, Pemkot Depok Gandeng LDII Wujudkan Depok Berbudaya dan Sejahtera

    Tegaskan Kolaborasi, Pemkot Depok Gandeng LDII Wujudkan Depok Berbudaya dan Sejahtera

    Hari Bhayangkara, Ketua Umum LDII Apresiasi Kerja Senyap Polri Tangani Pandemi Covid-19

    Hari Bhayangkara, Ketua Umum LDII Apresiasi Kerja Senyap Polri Tangani Pandemi Covid-19

  • Opini
    Pendidikan Politik Ormas

    Pendidikan Politik Ormas

    Sulitkah Menjadi Professor?

    Sulitkah Menjadi Professor?

    Pendidikan Akademik Vs Vokasi

    Pendidikan Akademik Vs Vokasi

    Hikmah Dibalik Corona

    Hikmah Dibalik Corona

    Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

    Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

  • Organisasi
    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    Wapres RI Dukung Keberlanjutan Program-Program LDII

    Wapres RI Dukung Keberlanjutan Program-Program LDII

    DPP LDII Silaturrahim Dengan Ketua MUI

    DPP LDII Silaturrahim Dengan Ketua MUI

    Rapimnas LDII Menetapkan Chriswanto Santoso Sebagai Pj Ketua Umum

    Rapimnas LDII Menetapkan Chriswanto Santoso Sebagai Pj Ketua Umum

    Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

    Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

    DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR

    DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR

No Result
View All Result
  • Home
  • Dakwah
    Esai: Sepi yang Menerangi

    Esai: Sepi yang Menerangi

    Esai: Menari

    Esai: Menari

    Esai: Berdamai

    Esai: Berdamai

    Esai: Pulang

    Esai: Pulang

    Esai: Mengalir

    Esai: Mengalir

  • Lintas Daerah
    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

    LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

    Ketum DPP LDII Buka Muswil Banten, Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21

    Ketum DPP LDII Buka Muswil Banten, Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21

    Lantik Sako SPN Jabar, Kak Atalia Ridwan Kamil Tekankan Pembinaan Karakter Anak Bangsa

    Lantik Sako SPN Jabar, Kak Atalia Ridwan Kamil Tekankan Pembinaan Karakter Anak Bangsa

    LDII Pasbar Bantu Korban Musibah Gempa Pasbar

    LDII Pasbar Bantu Korban Musibah Gempa Pasbar

    LDII Ketemu BNN Aceh Bicara Pencegahan, Pemberantasan Peredaran Narkoba

    LDII Ketemu BNN Aceh Bicara Pencegahan, Pemberantasan Peredaran Narkoba

    Tegaskan Kolaborasi, Pemkot Depok Gandeng LDII Wujudkan Depok Berbudaya dan Sejahtera

    Tegaskan Kolaborasi, Pemkot Depok Gandeng LDII Wujudkan Depok Berbudaya dan Sejahtera

    Hari Bhayangkara, Ketua Umum LDII Apresiasi Kerja Senyap Polri Tangani Pandemi Covid-19

    Hari Bhayangkara, Ketua Umum LDII Apresiasi Kerja Senyap Polri Tangani Pandemi Covid-19

  • Opini
    Pendidikan Politik Ormas

    Pendidikan Politik Ormas

    Sulitkah Menjadi Professor?

    Sulitkah Menjadi Professor?

    Pendidikan Akademik Vs Vokasi

    Pendidikan Akademik Vs Vokasi

    Hikmah Dibalik Corona

    Hikmah Dibalik Corona

    Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

    Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

  • Organisasi
    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran

    Wapres RI Dukung Keberlanjutan Program-Program LDII

    Wapres RI Dukung Keberlanjutan Program-Program LDII

    DPP LDII Silaturrahim Dengan Ketua MUI

    DPP LDII Silaturrahim Dengan Ketua MUI

    Rapimnas LDII Menetapkan Chriswanto Santoso Sebagai Pj Ketua Umum

    Rapimnas LDII Menetapkan Chriswanto Santoso Sebagai Pj Ketua Umum

    Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

    Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

    DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR

    DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR

No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Opini

Pendidikan Akademik Vs Vokasi

teguh by teguh
in Opini
0
Pendidikan Akademik Vs Vokasi
0
SHARES
23
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsAppTelegram

Oleh: Anton Kuswoyo, S.Si., M.T.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Sistem Informasi, Politeknik Negeri Tanah Laut.
Ketua DPD LDII Kabupaten Tanah Laut.

Tidak lama lagi siswa SMA/Sederajat akan menghadapi Ujian Nasional (UN) yang menentukan kelulusannya. Bisa jadi ini adalah UN terakhir karena kabarnya tahun 2021 UN bakal dihapus oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. Biasanya setelah lulus, mereka dihadapkan pada banyak pilihan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Selain harus memilih jurusan, juga harus menentukan kuliah di perguruan tinggi (PT) kategori pendidikan vokasi (politeknik dan akademi) atau PT kategori pendidikan akademik (universitas, insitut, dan sekolah tinggi).

Secara keseluruhan, jumlah PT kategori pendidikan akademik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan PT kategori pendidikan vokasi. Berdasarkan data dari laman resmi Kementerian Ristekdikti tahun 2019, jumlah PT akademik sebanyak 2.141 sedangkan PT vokasi sebanyak 1.128 (www.ristekdikti.go.id).

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi pasal 15 bahwa yang disebut pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan pada pasal 16 disebutkan bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.

Jadi secara garis besar bahwa pendidikan akademik mengarah pada pengembangan Iptek sedangkan pendidikan vokasi lebih mengarah pada keterampilan bekerja sesuai keahlian terapan tertentu. Dilihat dari bobot kurikulumnya juga beda yang mana pendidikan akademik memiliki komposisi kurikulum 60 persen teori dan 40 persen praktik. Sedangkan pendidikan vokasi sebaliknya, 40 persen teori dan 60 persen praktik. Hal ini mirip seperti halnya antara SMA dengan SMK.

Nah, sebelum menentukan kuliah di PT kategori pendidikan akademik atau vokasi, ada baiknya kita melihat peluang kariernya terlebih dahulu. Karena bagaimanapun juga salah satu tujuan utama kuliah agar setelah lulus mendapat pekerjaan dan penghasilan yang layak.

Jumlah pendidikan akademik dua kali lipat daripada vokasi. Artinya tiap tahun lulusan sarjana dua kali lipat daripada lulusan diploma/sarjana terapan. Mayoritas lulusan PT di Indonesia adalah tipe pencari kerja (job seeker) bukan pencipta lapangan kerja (job creator). Celakanya jumlah lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah lulusan PT yang kian tahun makin banyak. Baik itu lowongan PNS/ASN, BUMN, maupun perusahaan swasta.

Akibatnya tentu anda tahu sendiri, angka pengangguran sarjana makin tahun kian meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 bahwa pengangguran lulusan universitas (sarjana) naik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ada dua kemungkinan mengapa pengangguran sarjana justru meningkat signifikan. Pertama kualifikasi sarjana lulusan PT kategori akademik tidak sesuai dengan yang diinginkan pasar, dalam hal ini pasarnya adalah perusahaan/industri. Ketidaksesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja ini bisa dikarenakan kurikulum pendidikan yang belum diperbaharui menyesuaikan perkembangan zaman. Idealnya kurikulum dilakukan perombakan (curriculum revamp) dengan melibatkan dunia industri tiap 3-5 tahun sekali dan dievaluasi tiap akhir tahun. Hal ini karena perkembangan dunia indutri sangat cepat, sehingga jangan sampai ilmu yang dipelajari selama kuliah jauh ketinggalan dengan perkembangan dunia industri.

Kedua adalah sangat dimungkinkan mayoritas perusahaan/industri justru lebih memilih tenaga kerja dengan tingkat pendidikan lebih rendah (di bawah sarjana) namun memiliki keterampilan jauh lebih baik. Pilihannya tentu jatuh pada lulusan pendidikan vokasi (diploma). Karena secara kurikulum pendidikan vokasi memang lebih mengedepankan keterampilan daripada teori. Sehinnga lulusan vokasi juga jauh lebih terampil, cekatan, siap kerja, dan tentu saja mau dibayar lebih murah daripada para sarjana. Akibatnya lulusan vokasi jauh lebih diminati oleh pasar kerja.

Selain itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini lebih fokus pada pendidikan vokasi dan peningkatan keterampilan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi pada rapat terbatas mengenai pembangunan SDM untuk akselerasi ekonomi tahun 2018 silam. Pemerintah juga telah mendirikan beberapa perguruan tinggi vokasi terutama politeknik di daerah-daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). Tujuannya adalah untuk pemerataan pendidikan tinggi sekaligus meningkatkan SDM derah 3T tersebut. Politeknik tersebut diantaranya Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Negeri Nusa Utara, Politeknik Negeri Sambas, Politeknik Negeri Ketapang, Politeknik Negeri Tanah Laut, Politeknik Negeri Fakfak, dll.

Saling Melengkapi dan Terus Berbenah

Secara kuantitas memang lulusan vokasi jauh lebih sedikit daripada lulusan pendidikan akademik (sarjana). Sehingga peluang kerja lulusan vokasi tentu masih terbuka lebar. Namun demikian, antara pendidikan akademik dan vokasi sama-sama penting dan tentu saja saling melengkapi. Dalam organisasi pekerjaan tentu harus ada pemikir yang visioner (sarjana) dan ada pelaksana yang terampil (diploma) agar pekerjaan bisa selesai dengan baik.

Berkaca dari peningkatan jumlah pengangguran sarjana tentu saja bisa dijadikan evaluasi bagi perguruan tinggi. Artinya perguruan tinggi harus terus berbenah agar menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Terserap di pasar kerja dan juga bisa menciptakan lapangan kerja (job creator). Oleh sebab harus terus berbenah dengan menerapkan model baru perguruan tinggi agar mampu mengikuti perkembangan zaman.

Pembenahan model pendidikan tinggi ini selaras dengan visi Mendikbud. Nadiem Makarim, baru-baru ini mencetuskan “Merdeka Belajar”, yang artinya mahasiswa harus lebih fleksibel dalam belajar. Bahkan belajar tidak harus sesuai jurusan, yang terpenting adalah manfaatnya untuk pengembangan diri dan agar mampu survive dalam kehidupan bermasyarakat.

David Staley dalam bukunya Alternative Universities: Speculative Design for Innovation in Higher Education (2019) menawarkan beberapa model baru yang bisa diterapkan oleh dunia pendidikan tinggi. Salah satu model yang cukup menarik adalah Polymath University, setiap mahasiswa mengambil tiga disiplin ilmu (triple majors), misalnya fisika-petanian-perikanan, biologi-sosiologi-bisnis, teknik-keuangan-agama, atau beberapa kombinasi lain. Munculah ide Polymath University dilatarbelakangi oleh perkembangan dunia pekerjaan saat ini yang memerlukan lulusan universitas yang mampu berpikir kreatif, multi-displin ilmu, dan multi-dimensi.

Pada akhirnya, memilih perguruan tinggi kategori akademik mapun vokasi adalah hak setiap calon mahasiswa. Tentunya disesuaikan dengan minat, cita-cita, dan realitas saat ini. (*)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Pendidikan Akademik Vs Vokasi.

 

Previous Post

Hikmah Dibalik Corona

Next Post

Sulitkah Menjadi Professor?

Next Post
Sulitkah Menjadi Professor?

Sulitkah Menjadi Professor?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Muhammadiyah dan LDII Sepakat Tahun Politik Harus Damai dan Bersatu January 12, 2023
  • Presiden Umumkan PPKM Dicabut, DPP LDII Ajak Masyarakat Tetap Waspada January 5, 2023
  • Jelang Tahun Politik, LDII Ajak Masyarakat Cerdas Memilah Informasi December 23, 2022
  • Untuk Memajukan Kota Bogor, Program Pengabdian LDII Sudah Selaras dengan ‘Bogor Berlari’ December 15, 2022
  • Ciptakan Generasi Unggul, LDII Gunungputri Gelar Ikhtibar Tahfidz Al Quran December 14, 2022

Tags

8 bidang pengabdian LDII Bhayangkara BNN Chriswanto Santoso Covid-19 Covid19 Dakwah FKUB Kebangsaan Kebersihan Kesehatan Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Masyarakat MUI Muswil Nasionalisme Pancasila pesantren PPKM Dicabut PP Muhammadiyah profesional religius Silaturrahim

Recent News

Silaturrahim LDII ke PP Muhammadiyah

Muhammadiyah dan LDII Sepakat Tahun Politik Harus Damai dan Bersatu

January 12, 2023
Jaga Kesehatan

Presiden Umumkan PPKM Dicabut, DPP LDII Ajak Masyarakat Tetap Waspada

January 5, 2023

Tags

8 bidang pengabdian LDII Bhayangkara BNN Chriswanto Santoso Covid-19 Covid19 Dakwah FKUB Kebangsaan Kebersihan Kesehatan Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia Masyarakat MUI Muswil Nasionalisme Pancasila pesantren PPKM Dicabut PP Muhammadiyah profesional religius Silaturrahim
LDII KOTA BOGOR

Website Resmi LDII Kota Bogor.
Hubungi kami untuk pertanyaan.

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi

© 2021 - Managed by DPP LDII.