Bogor (30/12). Pada tanggal 26 hingga 28 Desember 2024, Majelis Taklim Baitul Makmur menjadi saksi pelaksanaan kegiatan Asramaan Generus LDII PAC Curug Mekar yang diadakan untuk mengisi waktu liburan sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak cabe rawit, remaja, hingga muda-mudi dari lingkungan sekitar Majelis Taklim Baitul Makmur. Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk memperdalam nilai-nilai luhur yang terkandung dalam 29 karakter luhur LDII agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Harapannya mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya terampil dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia. Hal ini disampaikan oleh Ketua KBM, Ust Faza Rama, yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa asramaan ini menjadi sarana untuk lebih mendalami dan menjiwai nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam LDII. “Tujuan diadakannya asramaan ini adalah untuk memperdalam dan lebih menjiwai nilai-nilai 29 karakter luhur LDII dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Ust Faza Rama. “Semoga dengan kegiatan ini, kita semua bisa lebih baik dalam menjalani kehidupan dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.” Kegiatan ini diisi dengan berbagai kajian dan ceramah yang dipandu oleh para pengisi acara yang sangat berkompeten. Di antaranya adalah KH Cahyono Abadi, Ust Faza Rama, dan Ust Anwar Hadi. Kehadiran mereka memberikan nuansa spiritual yang mendalam dan memperkaya pemahaman para peserta mengenai nilai-nilai agama dan karakter luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada acara penutupan pada tanggal 28 Desember 2024, KH Cahyono Abadi memimpin doa yang penuh khusyuk, mengharapkan agar kegiatan asramaan ini memberikan berkah dan manfaat yang luas. “Semoga kegiatan ini menjadi barokah bagi kita semua dan membawa kebaikan bagi umat,” doanya yang disambut dengan amiin oleh seluruh peserta. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan asramaan tidak hanya sekadar ceramah, tetapi juga dilaksanakan melalui kajian-kajian mendalam terhadap bacaan dan makna Al-Qur’an serta Kitab Adab yang dihimpun dari berbagai kitab hadits. Para peserta diberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana menerapkan prinsip-prinsip kehidupan yang ada dalam ajaran Islam, khususnya dalam konteks 29 karakter luhur LDII.
Dalam setiap sesi, para peserta tidak hanya mendengarkan kajian, tetapi juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada para narasumber. Hal ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap ajaran-ajaran tersebut, serta mendorong mereka untuk terus berusaha meningkatkan kualitas diri dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan karakter sejak dini bagi generasi muda. Dengan adanya kegiatan seperti asramaan ini, diharapkan generasi muda dapat terus tumbuh dan berkembang dengan nilai-nilai yang mulia, sekaligus menjadikan waktu liburan mereka lebih bermakna. Semoga kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan di masa depan, untuk membantu mencetak generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan zaman. (Fadhil/LINES)