Bogor (11/01). Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-79 berlangsung meriah pada Jumat, 3 Januari 2025, di MTs Sirojul Munir, Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Ir. H. Agus Widodo, sekretaris DPD LDII Kota Bogor, Penjabat (PJ) Walikota Bogor Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg, PJ Sekda Kota Bogor, Muspida Kota Bogor, ormas Islam se-Kota Bogor, serta para tokoh agama lainnya.
PJ Walikota Bogor, Dr. Hery Antasari, yang membacakan sambutan dari Menteri Agama, menegaskan peran strategis Kementerian Agama sebagai salah satu pilar utama negara Indonesia. “Kementerian Agama harus hadir dan terlibat dalam semua program nasional. Institusi ini harus menjadi suri tauladan dan garda terdepan dalam membangun moral serta generasi muda menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Dr. Hery.
Dalam tanggapannya, H. Dede Supriatna, S.Ag, M.Pd.I, dari Kementerian Agama Kota Bogor, menyampaikan harapan besar untuk kemajuan Kementerian Agama di tahun 2025. “Kami berharap Kementerian Agama dapat menjadi lebih baik lagi, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam pembangunan bidang agama, serta terus memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, negara, dan masyarakat,” ungkapnya penuh optimisme.
Selanjutnya Hery, juga menggarisbawahi pentingnya kerukunan antarumat beragama sebagai pondasi menuju Indonesia yang lebih maju dan harmonis. “Kami dari Pemkot Bogor berharap kerukunan dan kedamaian yang telah terjalin dengan baik ini bisa diteruskan, bahkan ditingkatkan lagi. Kerukunan umat adalah salah satu kunci utama untuk mewujudkan Indonesia Emas,” tambahnya.
Peringatan ini menjadi puncak dari serangkaian acara Hari Amal Bakti Kementerian Agama di Kota Bogor. Semangat kebersamaan dan persatuan terlihat dari antusiasme para peserta yang hadir. Acara ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya peran agama dalam membangun moral bangsa dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.
Semoga semangat Hari Amal Bakti ini mampu terus menginspirasi sinergi yang lebih baik antara pemerintah, masyarakat, dan para tokoh agama untuk Indonesia yang lebih maju, damai, dan rukun. (Budi/Nurul, Lines)